Tugas 2 Softskill "Etika Bisnis"
Rifka Nurdiah, 17213663, 4EA26
ETIKA DALAM PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pasar bebas persaingan sempurna adalah dimana
tidak ada pembeli atau penjual yang memiliki kekuatan cukup signifikan untuk
mampu mempengaruhi harga barang-barang yang diperlukan.
7 Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna:
1.
Jumlah
Pembeli & penjual relative banyak
2.
Pembeli
& penjual bebas keluar masuk pasar
3.
Setiap
pembeli & penjual mengetahui kegiatan pembeli & penjual lainnya
4.
Barang
yang dijual bertipikal sama
5.
Akibat
dari jual beli ditanggung masing - masing pihak
6.
Semua
pembeli & penjual adalah pemaksimal utilitas
7.
Tidak ada
pihak luar yang mengatur harga, kualitas, dan kuantitas barang yang dijual
Pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah
produsen sangat banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip
dengan jumlah konsumen yang banyak.
Pada pasar persaingan sempurna terdapat persaingan yang ketat karena setiap penjual dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang sifatnya homogen. Harga pada pasar persaingan sempurna relatif sama dengan para pesaing usaha lainnya. Konsumen tentu akan memilih produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan. Adapun hal yang menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan fasilitas-fasilitas penunjang.
Pada pasar persaingan sempurna terdapat persaingan yang ketat karena setiap penjual dalam satu wilayah menjual barang dagangannya yang sifatnya homogen. Harga pada pasar persaingan sempurna relatif sama dengan para pesaing usaha lainnya. Konsumen tentu akan memilih produsen yang dinilai mampu memberikan kepuasan. Adapun hal yang menjadi faktor kepuasan itu adalah tingkat pelayanan dan fasilitas-fasilitas penunjang.
Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
1.
Mudah untuk
masuk dan keluar dari pasar
2.
Sulit
memperoleh keuntungan di atas rata-rata
3.
Barang yang
dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
4.
Jumlah
penjual dan pembeli banyak
5.
Posisi tawar
konsumen kuat
6.
Penjual
bersifat pengambil harga
7.
Harga
ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran
Ada dua etika yang harus di pegang oleh para
pelaku pasar agar pasar selalu dalam kondisi ideal dan fairness, yaitu:
1.
Adanya
optimasi manfaat barang oleh pembeli dan penjual. Dapat diartikan sebagai
pertemuan antara kebutuhan pembeli dengan penawaran barang oleh penjual.
Bertemunya dua hal ini, menjadikan barang yang ditransaksikan membawa manfaat,
dan menghilangkan kemubadziran dan kesia-siaan.
2.
Pasar harus
dalam kondisi ekuiblirium. Teori ekonomi mengenal ekuiblirium sebagai titik
pertemuan antara demand dan supply. ekuiblirium diartikan sebagai titik
pertemuan persamaan hak antara pembeli dan penjual. Hak yang seperti apa Hak
pembeli untuk mendapatkan barang dan hak penjual untuk mendapatkan uang yang
sepantasnya dari barang yang dijualnya. Dalam konteks hak ini,
kewajiban-kewajiban masing-masing pihak harus terpenuhi terlebih dahulu,
kewajiban bagi penjual untuk membuat produk yang berkualitas dan bermanfaat dan
bagi pembeli untuk membayar uang yang sepantasnya sebagai pengganti harga
barang yang dibelinya.
Etika-etika bisnis harus dipegang dan
diaplikasikan secara nyata oleh pelaku pasar. Selain itu, setiap negara telah
mempersiapkan SDM yang berkualitas yang siap berkompetisi. Mereka bisa menjalin
kemitraan guna meningkatkan jumlah produksi dan memenuhi satu sama lain
sehingga konsumen akan tertarik untuk mengkonsumsi produk tersebut.
Contoh Kasus Pasar Persaingan Sempurna
Produsen tahu tempe dan kenaikan harga kedelai
Pusat Koperasi Perajin Tahu Tempe Indonesia (Puskopti)
Jateng mendesak pemerintah segera merealisasikan pelimpahan kewenangan kepada
Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk mengendalikan harga empat komoditas. Beras,
gula, jagung, dan kedelai. Realisasi pelimpahan itu sangat penting guna
mengendalikan harga kedelai, salah satu komoditas yang saat ini memicu isu
hangat, agar tidak terus melonjak tinggi. “Kabarnya saat ini, keputusannya
masih menjadi evaluasi tim yang dibentuk pemerintah. Kami berharap agar secepatnya
direalisasikan,” ujar Sekretaris Puskopti Jateng Rifai, Selasa (4/9).
Dikatakan, prediksi Bank Investasi Goldman Sachs tanggal 10 Aguistus lalu,
harga komoditas kedelai masih akan melambung tinggi. Diprediksi harga kedelai
akan mencapai angka Rp 8.700 di tingkat pengecer, dan Rp 8.400 di tingkat
distributor. Harga normal di kisaran Rp 5.000 – Rp 6.000.Ketua Puskopti Jateng
Sutrisno Supriyantoro mengatakan, melambungnya harga kedelai akan menjadi salah
satu isu penting yang akan dibahas dalam rapat kerja Gabungan Koperasi Produsen
Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) tahun ini.
Dari contoh kasus di atas, produsen tahu tempe
termasuk dalam ciri-ciri pasar persaingan sempurna yaitu terdiri dari banyak
penjual dan banyak pembeli, bahkan penjual tergabung dalam Gabungan Koperasi
Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), setiap perusahaan mudah keluar atau
masuk pasar. Contohnya :
a.
Pedagang dapat memutuskan untuk berhenti berjualan sampai kondisi
pasar benar-benar stabil.
b.
Menghasilkan barang serupa,karena tidak ada perbedaan yang terlalu
nampak.
c.
Terdapat banyak perusahaan di pasar dalam hal ini produsen tahu
tempe dan penjual kedelai.
d.
Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. Dalam
kasus ini pembeli sudah mengetahui terjadinya kenaikan harga kedelai melalui
informasi dari media dan meningkatnya harga tahu dan tempe. Sehingga, mereka
cenderung mengurangi konsumsi tahu dan tempe dan kurangnya permintaan pasar.
Menyebabkan keuntungan yang diperoleh oleh penjual menjadi berkurang dan
pendapatan mereka relatif sama.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar