Kamis, 08 Oktober 2015

Tulisan Softskill Perilaku Konsumen Minggu 3


Model Antrian

Perusahaan UD ABC mengoperasikan satu buah pompa bensin dengan satu orang pekerja yaitu Ali. Rata-rata tingkat kedatangan kendaraan mengikuti distribusi Poisson yaitu 20 kendaraan/jam. Ali dapat melayani rata-rata 25 kendaraan/jam. Ali ingin  menghitung berapa menit kah antrian agar tidak terjadi penumpukan antrian. Jika diasumsikan model sistem antrian yang digunakan adalah M/M/1, hitunglah:
1.      Tingkat intensitas (kegunaan) pelayanan
2.      Jumlah rata-rata kendaraan yang diharapkan dalam system
3.      Jumlah kendaraan yang diharapkan menunggu dalam antrian
4.      Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan selama dalam sistem (menunggu pelayanan)
5.      Waktu yang diharapkan oleh setiap kendaraan untuk menunggu dalam antrian

Diketahui:

λ = 20, μ = 25
p = λ / μ = 20/25 = 0.80

Bahwa Ali akan sibuk melayani kendaraan selama 80% dari waktunya, sedangkan 20% dari waktunya (1-p) untuk istirahat

L = λ / (μ – λ) = 20 / (25-20) = 4, atau
L = p / (1-p) = 0.80 / (1-0.80) = 4

Angka 4 menunjukkan bahwa Ali dapat mengharapkan 4 kendaraan yang berada dalam system

Lq = λ2 / μ (μ – λ) = (20)2 / 25(25-20) = 3.2

Jadi kendaraan yang menunggu untuk dilayani dalam antrian sebanyak 3.2 kendaraan

W = 1 / (μ – λ) = 1 / (25-20) = 0.2 jam atau 12 menit

Jadi waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam sistem selama 12 menit

Wq = λ / μ (μ – λ) = 20 / 25(25-20) = 0.16 jam atau 9.6 menit

Jadi, agar kendaraan tidak terjadi penumpukkan kendaraan waktu rata-rata kendaraan menunggu dalam antrian selama 9.6 menit



Forecasting/Peramalan

PT. Sejati Sejahtera ingin membuat ramalan penjualan tahun 2020.adapun data jualan actual selama 4 tahun terakhir sebagai berikut :




Tahun
Penjualan
2016
4,400 Unit
2017
4,000 Unit
2018
3,800 Unit
2019
3,900 Unit
16,100 Unit


Pada Tahun 2020 Perusahaan berencana menjual satu jenis barang dengan harga jual per unit @ sebesar Rp. 100. Harga jual / unit tiap triwulan tahun 2020 mendatang diperkirakan naik 10% dari triwulan dibelakangnya. Perkiraan jualan triwulan I = 30 %, II = 20 % , III = 20 % dan IV = 30 %.
Berdasarkan data diatas, buatlah ramalan jualan tahun 2020 dengan metode kuadrat terkecil dan susunlah anggaran jualan tiap triwulannya.

Jawab :

·         Ramalan penjualan menggunakan metode kuadrat terkecil.

n
Tahun
Penjualan
    ( Y )
X
X2
XY
1
2016
4,400 Unit
0
0
0
2
2017
4,000 Unit
1
1
4,000
3
2018
3,800 Unit
2
4
7,600
4
2019
3,900 Unit
3
9
11,700
16,100 Unit
6
14
23,300

                                           n ∑ XY - ∑X ∑Y
                        Cari b                 :   -----------------------------------
                                                                n ∑X2 – ( ∑X )2


b = ( 4 * 23,300 ) – ( 6 * 16,100) / ( 4 * 14 ) – ( 6 ) 2
    =  93,200 – 96,600 / 56 – 36
   = - 3,400 / 20
   = - 170

Cara Cari a = ∑Y / n    -   b   ∑X / n

a   = 16,100 / 4     -   ( - 170 )   6 /4


    = 4025 + 255

    = 4280
                                             
  Jadi persamaan garis lurus metode kuadrat terkecil : a + bX
  Ramalan Penjualan 2020 =   4,280 + ( - 170* 4 )
                                              =   4,280 – 680
                                              =   3,600 Unit.


·         Anggaran Penjualan

Perkiraan Penjualan Triwulan I :
30 % * 3,600 * Rp. 100   =  Rp. 108,000
Perkiraan Penjualan Triwulan II :
20 % * 3,600 * Rp.100    =  Rp. 72,000
Perkiraan Penjualan Triwulan III :
20% * 3,600 * Rp.100     = Rp. 72,000
Perkiraan Penjualan Triwulan IV :
30% * 3,600 * Rp. 100    = Rp. 108,000

Jadi, agar terjadi kenaikkan anggaran maka anggaran penjualan setahun harus sebesar Rp. 360,000/unit


LINEAR PROGRAMMING

Perusahaan Krisna Furniture yang akan membuat meja dan kursi. Keuntungan yang diperoleh dari satu unit meja adalah $7,- sedang keuntungan yang diperoleh dari satu unit kursi adalah $5,-.
Namun untuk meraih keuntungan tersebut Krisna Furniture menghadapi kendala keterbatasan jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit meja dia memerlukan 4 jam kerja. Untuk pembuatan 1 unit kursi dia membutuhkan 3 jam kerja. Untuk pengecatan 1 unit meja dibutuhkan 2 jam kerja, dan untuk pengecatan 1 unit kursi dibutuhkan 1 jam kerja. Jumlah jam kerja yang tersedia untuk pembuatan meja dan kursi adalah 240 jam per minggu sedang jumlah jam kerja untuk pengecatan adalah 100 jam per minggu. Berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi agar keuntungan perusahaan maksimum?

Dari kasus di atas dapat diketahui bahwa tujuan perusahaan adalah memaksimumkan profit. Sedangkan kendala perusahaan tersebut adalah terbatasnya waktu yang tersedia untukpembuatan dan pengecatan. Apabila permasalahan tersebut diringkas dalam satu tabel akan tampak sebagai berikut:



Jam kerja untuk membuat 1 unit produk


Total waktu tersedia per minggu
Meja
Kursi
Pembuatan
4
2
240
Pengecatan
2
1
100
Profit per Unit
7
5

Mengingat produk yang akan dihasilkan adalah meja dan kursi, maka dalam rangka memaksimumkan profit, perusahaan harus memutuskan berapa jumlah meja dan kursi yang sebaiknya diproduksi. Dengan demikian dalam kasus ini, yang merupakan variabel keputusan adalah meja (X1) dan kursi (X2).

1.      Fungsi Tujuan
Profit = ($ 7 x jml meja yang diproduksi) + ($ 5 x jml kursi yang diproduksi)
Secara matematis dapat ditulis :
Maksimisasi : Z = 7 X1 + 5 X2

2.      Fungsi Kendala
·         Kendala : Waktu pembuatan
1 unit meja memerlukan 4 jam untuk pembuatan                  ->         4 X1
1 unit kursi memerlukan 3 jam untuk pembuatan                  ->         3 X2
Total waktu yang tersedia per minggu untuk pembuatan       ->          240 Jam
Dirumuskan dalam pertidaksamaan matematis                      ->         4 X1  + 3 X2£ 240

·         Kendala : Waktu pengecatan
1 unit meja memerlukan 2 jam untuk pengecatan                  ->         2 X1
1 unit kursi memerlukan 1 jam untuk pengecatan                 ->         1 X2
Total waktu yang tersedia per minggu untuk pengecatan      ->          100 Jam
Dirumuskan dalam pertidaksamaan matematis                      ->         2 X1  +  X2 £100

Formulasi masalah secara lengkap :
Fungsi Tujuan : Maks.  Z = 7 X1 + 5 X2
Fungsi Kendala :          4 X1  + 3 X2 £ 240
                                    2 X1  +    X2  £ 100
                                           X1  , X ³ 0                       (kendala non-negatif)


            Setelah formulasi lengkapnya dibuat, maka Kasus Krisna Furniture tersebut akan diselesaikan dengan metode grafik. Keterbatasan metode grafik adalah bahwa hanya tersedia dua sumbu koordinat, sehingga tidak bisa digunakan untuk menyelesaikan kasus yang lebih dari dua variabel keputusan.
Langkah pertama dalam penyelesaian dengan metode grafik adalah menggambarkan fungsi kendalanya. Untuk menggambarkan kendala pertama secara grafik, kita harus merubah tanda pertidaksamaan menjadi tanda persamaan seperti berikut.
4 X1 + 3 X2 = 240
Untuk menggambarkan fungsi linear, maka cari titik potong garis tersebut dengan kedua sumbu. Suatu garis akan memotong salah satu sumbu apabila nilai variabel yang lain sama dengan nol. Dengan demikian kendala pertama akan memotong X1, pada saat X2 = 0, demikian juga kendala ini akan memotong X2, pada saat X1 = 0.
Kendala I :
 4 X1 + 3 X2 = 240
memotong sumbu X1 pada saat X2 = 0
4 X+ 0 = 240
X1 = 240 / 4
X1 = 60.
memotong sumbu X2 pada saat X1 = 0
0 + 3 X2 = 240
X2 = 240/3
X2 = 80
Kendala I memotong sumbu X1 pada titik (60, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0, 80).

Kendala II :
2 X1 + 1 X2 = 100
memotong sumbu X1 pada saat X2 = 0
2 X1 + 0 = 100
X1 = 100/2
X1 = 50
memotong sumbu X2 pada saat X1 =0
0 + X2 = 100
X2 = 100
Kendala I memotong sumbu X1 pada titik (50, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0, 100).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiN7Fyy2WXNf4HKt1hyphenhyphen3y9AAmkH3sjGmpaG3CKi8ZQuxpG1x8kzmzJxabmPGQZeAZIzTAKc1o9pmqlzE6VW9ueZ7IDYqNcwKlQ6JALPTwJOzsxdSlskbVtRf9fdb7ml2DA5SSPfoAuv1LI/s320/Untitled.png
 Titik potong kedua kendala bisa dicari dengan cara substitusi atau eliminasi

2 X1 + 1 X2 = 100         ->         X2 = 100 - 2 X1

4 X1 + 3 X2 = 240                                                         X2 = 100 - 2 X1
4 X1 + 3 (100 - 2 X1) = 240                                          X2 = 100 - 2 * 30
4 X1 + 300 - 6 X1 = 240                                               X2 = 100 - 60
- 2 X1 = 240 - 300                                                        X2 = 40
- 2 X1 = - 60
X1 = -60/-2 = 30.
Sehingga kedua kendala akan saling berpotongan pada titik (30, 40).

Tanda ≤ pada kedua kendala ditunjukkan pada area sebelah kiri dari garis kendala.Feasible region (area layak) meliputi daerah sebelah kiri dari titik A (0; 80), B (30; 40), dan C (60; 0).
Untuk menentukan solusi yang optimal, ada dua cara yang bisa digunakan yaitu
1. dengan menggunakan garis profit (iso profit line)
2. dengan titik sudut (corner point)

Penyelesaian dengan menggunakan garis profit adalah penyelesaian dengan menggambarkan fungsi tujuan. Kemudian fungsi tujuan tersebut digeser ke kanan sampai menyinggung titik terjauh dari dari titik nol, tetapi masih berada pada area layak (feasible region). Untuk menggambarkan garis profit, kita mengganti nilai Z dengan sembarang nilai yang mudah dibagi oleh koefisien pada fungsi profit. Pada kasus ini angka yang mudah dibagi angka 7 (koefisien X1) dan 5 (koefisien X2) adalah 35. Sehingga fungsi tujuan menjadi 35 = 7 X1 + 5 X2. Garis ini akan memotong sumbu X1 pada titik (5, 0) dan memotong sumbu X2 pada titik (0, 7).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz3D2ZN0uIdccaNMpC2HCCvFolUigCJ1HixEHShogKVkpVE-6NWLGtJ46i9uj5TGORFjxJi0QF7QAHuC6S8E3KDjv18TijLo-ggmpxxBnaUeG6D7uAN5r-VAkoEwqeOzYyGXyt7qbQQDc/s320/Untitled.png

Iso profit line menyinggung titik B yang merupakan titik terjauh dari titik nol. Titik B ini merupakan titik optimal. Untuk mengetahui berapa nilai X1 dan X2, serta nilai Z pada titik B tersebut, kita mencari titik potong antara kendala I dan kendala II (karena titik B merupakan perpotongan antara kendala I dan kendala II). Dengan menggunakan eliminiasi atau subustitusi diperoleh nilai X1 = 30, X2 = 40. dan Z = 410. Dari hasil perhitungan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa keputusan perusahaan yang akan memberikan profit maksimal adalah memproduksi X1sebanyak 30 unit, X2 sebanyak 40 unit dan perusahaan akan memperoleh profit sebesar 410.
Penyelesaian dengan menggunakan titik sudut (corner point) artinya kita harus mencari nilai tertinggi dari titik-titik yang berada pada area layak (feasible region). Dari peraga 1, dapat dilihat bahwa ada 4 titik yang membatasi area layak, yaitu titik 0 (0, 0), A (0, 80), B (30, 40), dan C (50, 0).
Keuntungan pada titik O (0, 0) adalah (7 x 0) + (5 x 0) = 0.
Keuntungan pada titik A (0; 80) adalah (7 x 0) + (5 x 80) = 400.
Keuntungan pada titik B (30; 40) adalah (7 x 30) + (5 x 40) = 410.
Keuntungan pada titik C (50; 0) adalah (7 x 50) + (5 x 0) = 350.

Kesimpulan:
Karena keuntungan tertinggi jatuh pada titik B, maka sebaiknya perusahaan memproduksi meja sebanyak 30 unit dan kursi sebanyak 40 unit, dan perusahaan memperoleh keuntungan optimal sebesar 410.


Referensi:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar