Kaitan pengamen ke dalam kegiatan perekonomian
Pengamen atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street
singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik
Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi
jalanan secara terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan
dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyaidisiplin dan
pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna
musik yang berkembang di dunia kesenian.
Perkembangan pengamen telah ada sejak abad
pertengahan terutama di Eropa bahkan di kota lama London terdapat jalan
bersejarah bagi pengamen yang berada di Islington, London, pada saat itu musik
di Eropa berkembang sejalan dengan penyebaran musik keagamaan yang kemudian
dalam perkembangannya beberapa pengamen merupakan sebagai salah-satu landasan
kebudayaan yang berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.
Tokoh penting dalam dunia pengamen di Indonesia
antara lain adalah Harry Roesli
Pengamen yang terkenal
Inggris
Amerika Serikat
Indonesia
·
Gombloh
·
Klantink
·
Slank
Rasanya, kehidupan di Jakarta, juga kota-kota
lainnya
di Indonesia tak pernah lepas dari kejaran untuk bertahan hidup. Tiap warga, terlebih
mereka yang kecil, serasa dipaksa untuk melakukan apapun untuk menyambung
hidup.
Kota Jakarta, sebuah kota angkuh yang katanya tak pernah tidur,
menampilkan dirinya dalam berbagai wajah. Salah satu wajahnya adalah kehidupan
jalanannya yang sesekali hangar-bingar, sesekali sunyi senyap. Wajah yang penuh
gejolak. Wajah yang penuh ketegangan, juga sendu penuh romansa.
Pada wajah ini, sesekali kita menyaksikan kehidupan jalanan yang
diperankan para sopir dan kenek angkot, preman-preman, pengasong rokok,
makanan, minuman, pemulung dan pekerja serabutan, hingga pengemis dan pengamen.
Dan yang terakhir disebut ini amat fenomenal. Kehadirannya yang sesekali
mengganggu, meresahkan, sekaligus menghibur dan dibutuhkan.
Pengamen sudah menghiasi sudut-sudut jalanan
ibukota sejak lama. Mereka bak cendawan yang tumbuh subur musim penghujan.
Tanpa dirawat pun mereka bertumbuh dan berdiri sendiri. Kalau cendawan ada
karena kondisi yang lembab, pengamen ada karena kondisi masyarakat yang sembab.
Kehadiran mereka seakan mewakili para warga yang dimarjinalkan tadi, memerankan
lakon kegetiran anak manusia yang berjuang hidup di ibu kota.
Pengamen yang mempunyai kegiatan ekonomi sebagai pekerja di jalan
atau disebut juga dengan Childre On The Street, namun masih
mempunyai hubungan yang kuat dengan orang tua mereka. Sebagian penghasilan
mereka dijalan diberikan kepada orang tuanya (Soedijar, 1984; Sanusi,1995).
Fungsi anak jalanan pada kategori ini adalah untuk membantu memperkuat
penyangga ekonomi keluarganya karena beban atau tekanan kemiskinan yang mesti
ditanggung tidak dapat diselesaikan sendiri oleh kedua orang tuanya dengan cara
bekerja sebagai pengamen dijalanan yang dikategorikan kepada jenis pengamen
jalanan pemalak / penebar teror.
Faktor-faktor penyebab keberadaan pengamen dijalanan yaitu :
1. Faktor
Internal
Faktor yang mempengaruhi keberadaan pengamen dijalanan secara
interen meliputi: adanya rasa malas, tidak mau bekerja keras, cacat fisik dan
psikis, adanya kemandirian hidup untuk tidak bergantung kepada orang lain.
2. Faktor
Eksternal
Faktor eksternal yang dimaksudkan di sini adalah keadaan yang
mendorong seorang menjadi pengamen yang berasal dari luar diri pengamen itu
sendiri, yaitu meliputi :
a. Faktor
ekonomi
Pengamen dihadapkan kepada kemiskinan keluarga dan sempitnya
lapangan pekerjaan yang ada.
b. Faktor
pendidikan
Rendahnya tingkat pendidikan dan tidak memiliki keterampilan
kerja.
Jika dikaitkan dengan kegiatan ekonomi, maka kegiatan ngamen juga
ada yang memang menggantungkan hidupnya kepada kegiatan ini akibat susahnya
mendapatkan pekerjaan yang layak di kota-kota besar, namun tidak dipungkiri juga
ada juga pengamen yang menyatakan dirinya sebagai pengungkapan ekspresi belaka.
Meskipun demikian, namun imej di masyarakat pengamen selama ini dianggap
sebagai orang yang tidak punya pekerjaan, kualitas rendah dan mengandalkan
kenekatan belaka karena tidak ada pilihan lain. Bahkan pengamen sering dianggap
sebagai pengemis hingga orang brengsek.
Saya pernah mendengar rekaman seorang pengamen dari Yogya yang
bernama Sujud yang hanya menggunakan satu buah kendang dua sisi sebagai musik
pengiring nyanyiannya. Namun jika kita analisis kemampuannya mengolah kata-kata
atau syair-syair yang ia kumandangkan benar-benar sangat professional sekali.
Bahkan oleh Sapto Rahardjo (seorang pemusik kontemporer Indonesia) pernah
dibawa dalam sebuah ajang festival musik internasional yang diikuti oleh
pemusik Australia, Amerika, Inggris pada tahun 1997 di daerah Ancol Jakarta
Utara. Demikian juga di Bandung pernah ada seorang pengamen yang sangat
terkenal yang hanya bermodalkan kacapi Sunda diatonis, yang dikenak dengan nama
Braga Stone (terinspirasi lagu-lagu dari kelompok musik Rolling Stone, karena
tempat mangkal ngamennya di Lapangan Braga di Bandung, maka dikenal dengan
Braga Stone). Dengan alat musik tradisional kacapi Braga Stone mampu membawakan
lagu-lagu Barat dengan baik. Dua contoh pengamen ini benar-benar mengelola
dirinya sebagai pengamen, bahkan rekaman mereka ngamen juga sering dijadikan
sebagai bahan kajian di siara radio. Seperti Pak Sujud, tidak jarang dia selalu
diundang (nanggap) ke pesta-pesta perkawinan dengan bayaran tertentu. Jika
tidak ada tanggapan maka dia mengamen dari satu rumah ke rumah. Ini
memperlihatkan contoh adanya pengamen yang menggantungkan ekonomi keluarganya
dari kegiatan mengamen.
Karena bagi sebagian orang kegiatan mengamen menjadi tiang
penyangga utama hidupnya, maka banyak pengamen yang benar-benar serius
mengelolanya, sehingga kegiatan tersebut benar-benar menjadi sumber uang yang
terutama bagi ekonomi keluarganya. Namun tidak sedikit juga pengamen yang
menggunakan penghasilannya dengan poya-poya. Fenomena ini semuanya menarik
dijadikan sebagai bahan kajian dari berbagai disiplin ilmu, termasuk musik,
karena kegiatan utama pengamen pada dasarnya adalah bermain musik. Mungkin bisa
lebih difokuskan kepada seni pertunjukan, khususnya dari sisi manajemennya.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar